Macam Macam Model Pembelajaran Kooperatif

Pada dasarnya kemampuan kognitif manusia berbeda-beda. Ada orang yang mudah mencerna informasi, dan ada juga orang yang sulit untuk menerima informasi sehingga harus diajarkan berulang-ulang. Oleh karena itu dikembangkanlah model pembelajaran kooperatif, harapannya agar semua peserta didik mampu mengkaji dan memahami paparan yang disampaikan oleh guru.

Model Pembelajaran Kooperatif

Pada prakteknya, model pembelajaran kooperatif bisa dilakukan dengan berbagai cara. Hal ini dilakukan demi tercapainya tujuan utama diselenggarakannya pendidikan. Menurut ahli yang bernama Isjoni (2009), macam-macam model pembelajaran kooperatif dibagi menjadi beberapa bagian, berikut penjelasannya.

Model Pembelajaran Kooperatif Yang Bisa Diterapkan

STAD

STAD adalah singkatan dari Student Team Achievment Division. Sesuai dengan namanya, model pembelajaran yang satu ini lebih menekankan pada kerja sama tim atau kelompok. Namun antar anggota tim satu sama lain harus bisa saling memotivasi, saling membantu, support dan berkoordinasi dengan baik. Sehingga ketika kegiatan belajar mengajar bisa berjalan lebih efektif.

Tahapan metode pembelajaran ini selain menekankan pada kerjasama kelompok, juga memerhatikan aspek individu dari setiap anggota. Ketika guru menyajikan paparan materi, kemudian memberikan tes pemahaman secara individu mengenai penjelasan tadi. Lalu bagi kelompok yang semua anggotanya memiliki nilai individu yang baik, maka kelompok itulah yang mendapatkan penghargaan.

TGT



TGT adalah Team Game Tournament. Sama seperti pola yang telah dijelaskan pada poin pertama, metode TGT pun cara pelaksanaannya dengan memanfaatkan kerjasama tim. Namun bedanya, pola TGT ini penilaiannya tidak mendasarkan pada nilai yang diperoleh per individu, tapi pure dinilai berdasarkan kekompakan masing-masing tim. Tentunya saling antar anggota tim harus bisa saling mendukung satu sama lain.

Aplikasi pembelajaran kooperatif ini bisa dilakukan di ruangan kelas. Pertama, guru membagi siswa menjadi beberapa tim, kemudian masing-masing tim duduk berkelompok dan harus memiliki minimal tujuh buah pertanyaan untuk dilontarkan pada kelompok lain. Kemudian, jika ada tim yang bisa menjawab pertanyaan maka ia mendapatkan skor 10 poin. Tim yang memiliki poin paling banyak, dialah yang menang.

Group Resume

Metode pembelajaran yang satu ini merupakan gabungan dari model pembelajaran kooperatif dengan macam-macam tipe pembelajaran yang lainnya. Pada intinya, model ini mengharuskan siswa memiliki sebuah kelompok belajar. Kemudian setelah guru memaparkan materi, mereka akan diberi tugas berbasis penelitian empiris seputar materi pelajaran tadi.

Kemudian, setelah penelitian selesai dilakukan semua tim harus bisa mempertanggung jawabkan pekerjaannya terhadap kelompok lain. Caranya yaitu dengan presentasi di hadapan kelas dan harus bisa menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh kelompok lain, menerima kritik dan saran. Dengan demikian, letak kesalahan yang terdapat pada masing-masing kelompok bisa langsung diketahui.

Jigsaw

Model pembelajaran jigsaw bisa dikatakan sebagai contoh model pembelajaran cooperative learning yang cukup efektif. Pada awal pembelajaran, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Kemudian pengajar memberikan satu pokok bahasan kepada masing-masing kelompok. Setelah itu, setiap kelompok mempresentasikan materi dengan model deskriptif kepada kelompokyang lain.

Simak Juga Model Pembelajaran Word Square

Ketika proses ini berlangsung, guru bisa memberikan arahan dan meluruskan jika ada pernyataan yang tidak tepat, atau meluruskan dan menguatkan pemahaman pada siswa. Pada saat presentasi dilakukan, setiap kelompok boleh mengajukan pertanyaan, sanggahan, kritik, dan saran yang relevan dengan pokok bahasan materi. Bahkan dimungkinkan untuk adanya argumentasi.

Model pembelajaran kooperatif sebenarnya hanya sebuah variasi dari tipe pembelajaran siswa ketika sedang dikelas. Tujuannya agar proses kegiatan belajar mengajar tidak menjenuhkan. Selain itu, bisa menjadi salah satu cara untuk melatih softskill siswa agar mampu berbicara di hadapan orang banyak, bisa menerima kritik, dan mampu berpikir kritis.

0 komentar:

Posting Komentar