Belajar Asyik Dengan Model Pembelajaran Make A Match

Model pembelajaran make a match adalah bagian dari pembelajaran kooperatif yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk social sehingga selain melatih kecepatan berpikir para siswa juga melatih sikap social yang baik dan kemampuan dalam bekerja sama. Teknik menggunakan model ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994) dengan keunggulannya mencari pasangan sambil belajar dalam suasana yang menyenangkan.

Tujuan Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Make A Match

Langkah langkah Model Pembelajaran Make A Match
Model pembelajaran make a match menurut para ahli merupakan metode pembelajaran yang lebih mengutamakan pada penanaman kemampuan social terutama kemampuan bekerja sama dan berinteraksi serta kemampuan berpikir cepat melalui suatu permainan mencari pasangan dengan menggunakan kartu. Teknik ini dimulai dengan siswa mencocokkan kartu yang diperolehnya dengan kartu lainnya dan bisa mendapatkan poin.

Tujuan Model Pembelajaran Make A Match

Penggunaan model pembelajaran ini memiliki beberapa pengajaran yang sangat baik dalam mangasah kemampuan para siswa itu sendiri sehingga tujuan model pembelajaran make a match sangat berpengaruh besar untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut tiga tujuan menggunakan model ini:
  1. Pendalaman materi
  2. Menggali materi
  3. Metode selingan

Langkah-langkah Model Pembelajaran Make A Match

Menggunakan langkah-langkah model pembelajaran make a match yang tepat akan menjadikan proses belajar mengajar dengan model ini berjalan dengan baik. Selain itu, materi yang disampaikan oleh guru akan mudah dipahami oleh siswa sehingga tidak akan menimbulkan miskomunikasi dalam proses belajar mengajar. Berikut langkah-langkahnya:
  1. Guru mempersiapkan kartu-kartu berisi konsep atau topic yang cocok untuk sesi review, dimana satu bagian berisi kartu soal dan kartu lainnya berisi jawaban.
  2. Para siswa diberikan masing-masing satu kartu sehingga ada yang mendapatkan kartu soal atau jawaban saja.
  3. Para siswa bertugas memikirkan soal atau jawaban yang sesuai dengan kartu yang diperolehnya.
  4. Siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya, siwa yang dapat mencocokkan sebelum batas waktu akan mendapatkan poin.
  5. Siswa yang tidak mendapatkan pasangan pada kartunya akan mendapatkan hukuman yang telah disepakati.
  6. Setelah satu babak berlangsung, kartu dikocok lagi dan permainan dimulai lagi dimana siswa akan mendapatkan kartu yang berbeda.
  7. Siswa yang memiliki kecocokan pada kartu yang didapatkannya dapat bergabung.
  8. Guru dan para siswa membuat kesimpulan pada materi pelajaran yang dibahas.
Simak Juga Langkah - Langkah Penerapan Model Pembelajaran TGT

    Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Make A Match



    Seperti model pembelajaran lainnya, model pembelajaran make a match juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan metode ini untuk penerapan di dalam kelas sehingga kelebihan akan lebih diunggulkan sementara kekurangannya bisa diminimalisir dengan baik.

    Kelebihan

    • Kerja sama diantara para murid akan terwujud secara dinamis.
    • Proses pembelajaran akan berlangsung dengan suasana kegembiraan.
    • Munculnya dinamika otong royong sesama murid secara merata.
    • Para siswa mencari pasangan sambil belajar tentang topic atau konsep dalam suasana yang menyenangkan.
    • Memacu keberanian siswa untuk tampil presentasi.
    • Menghargai waktu belajar yang disediakan.

    Kekurangan

    • Bimbingan guru dalam melakukan kegiatan sangat diperlukan.
    • Waktu perlu dibatasi dalam proses pembelajaran sehingga para siswa tidak terlalu banyak bermain.
    • Alat dan bahan yang memadai dipersiapkan oleh guru.
    • Berhati-hati jika dalam satu kelas terdiri dari 30 orang.
    • Mempersiapkan kartu-kartu sebelum masuk kelas membutuhkan waktu yang lama.
    Dengan adanya manfaat model pembelajaran make a match ini, diharapkan guru dan para siswa dapat Menjalani proses kegiatan belajar mengajar dengan suasana senang dan aktif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, semoga artikel blog ini bermanfaat untuk bapak ibu guru dalam menjalankan tugas mulia mendidik generasi bangsa.

    0 komentar:

    Posting Komentar