Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Pada Siswa

Model pembelajaran project based learning atau PBL adalah cara mengajar yang diterapkan oleh guru melalui proyek eksplorasi yang digunakan sebagai media pembelajaran. Jadi siswa tidak monoton hanya belajar di ruang kelas dengan penyampaian materi secara verbal oleh guru. Disini terdapat sedikit modifikasi sistem mendidik, tujuannya agar siswa tidak merasa jenuh dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Langkah langkah Model Pembelajaran Project Based Learning

Ketika guru menyampaikan materi di kelas, yan menjadi point center yaitu pengajar. Berbeda dengan pola mengajar project based learning yang memfokuskan pusat perhatian kepada siswa. Jika anda belum memahami cara penerapan metode ini, maka dapat mempelajari jurnal atau makalah model pembelajaran project based learning. Namun untuk garis besarnya, bisa simak artikel dibawah ini.

Langkah Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning

1. Mulai Dengan Pertanyaan Yang Mendasar

Konsep pembelajaran ini diawali dengan pertanyaan yang bersifat esensial. Guru memberikan task atau tugas kepada siswayang relevan dengan materi dan pokok bahasan. Kemudian siswa melakukan penelitian secara mandiri dengan model investigasi secara mendalam. Tujuannya agar siswa memperoleh data dan keterangan mengenai objek penelitian seluas-luasnya.

2. Menyusun Rencana Untuk Menjalankan Proyek

Langkah kedua dalam menjalankan program PjBL yaitu penyususnan rencana yang dilakukan dengan cara kolaborasi antara guru dan siswa. Tujuannya agar peserta didik merasa ‘memiliki’ proyek tersebut. Pada tahap ini, guru dan siswa menentukan langkah-langkah model pembelajaran project based learning yang mendukung berjalannya penelitian dan menentukan mana data dan informasi yang relevan dengan pertanyaan esensial.

3. Penyusunan Jadwal dan Menentukan Deadline



Model pembelajaran project based learning harus memiliki waktu pelaksanaan yang teratur, tujuannya untuk mendidik siswa agar disiplin dalam menjalankan apapun. Pada tahap ketiga ini, guru memberikan arahan kepada siswa mulai dari pengalokasian waktu penelitian, membuat batas deadline, bahkan siswa dimungkinkan untuk membuat rencana-rencana baru. Tugas guru disini yaitu memilah mana tindakan yang mendukung kelancaran proyek mana yang tidak.

4. Mengontrol Siswa dan Project Progress

Siswa yang diberikan sebuah project oleh guru tidak bisa dilepas begitu saja. Mereka perlu di kontrol dan di monitor karena dikhawatirkan siswa melakukan hal-hal diluar koridor pengerjaan project. Dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek ini, siswa di fasilitasi oleh guru untuk melakukan konsultasi jika ada kesulitan, kemudian pengajar dapat memberikan solusi yang tepat. Dengan kata lain, posisi guru saat seperti ini adalah sebagai mentor.

5. Menguji Hasil dan Evaluasi

Pada tahap ini, guru diberikan keleluasaan untuk menguji dan memberikan penilaian terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh peserta didiknya. Penilaian dilakukan untuk mengetahui apakah target capaian yang telah ditetapkan bisa terpenuhi atau tidak. Pada tahap ini juga sekaligus bisa menjadi dasar untuk penyusunan strategi mengajar berikutnya.

Kemudian, setelah dilakukan penilaian guru akan melakukan evaluasi terhadap masing-masing project yang dikerjakan oleh peserta didik. Hal ini bisa menjadi refleksi terhadap proses yang telah dilewati selama mengerjakan task project. Proses refleksi akan lebih baik jika dilakukan secara individu.

6. Cara Penilaian Proyek

Ketika memberikan nilai kepada siswa, guru dapat mendasarkan kepada tiga hal. Pertama yaitu kemampuan pengelolaan proyek, kemudian relevansi antara materi bahasan dengan proyek yang dijalankan, kemudian keaslian proyek artinya pekerjaan yang dilkukan tidak boleh ada unsur plagiarisme. Komponen penilaian lain bisa dilihat pada jurnal problem based learning terhadap hasil belajar yang biasanya diberikan pihak sekolah.

Baca Juga Pengertian dan Langkah Model Pembelajaran Konstruktivisme

Model pembelajaran project based learning memang bukanlah cara menyajikan mata pelajaran yang paling baik, namun bisa dijadikan salah satu rujukan modifikasi cara mengajar agar siswa tidak jenuh belajar di ruangan kelas. Dengan begitu, suasana belajar akan lebih fresh dan relatif disukai oleh siswa. Demikianlah pembahasan yang dapat admin blog modelmodelpembelajaran.blogspot.co.id sampaikan, semoga artikel tentang Model Pembelajaran Project Based Learning dapat bermanfaat untuk anda.

0 komentar:

Posting Komentar