Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilakukan oleh tim pengajar salah satunya untuk menghindari rasa jenuh yang dirasakan oleh siswa ketika belajar di dalam kelas. Karena jika terus menerus melakukan proses pembelajaran yang sama, maka kemungkinan besar siswa akan merasa jenuh dan bosan. sehingga bisa menyebabkan berkurangya tingkat konsentrasi dan fokus.

Langkah langkah Model Pembelajaran STAD

Maka dari itu diaplikasikanlah metode pembelajaran model STAD di ruangan kelas. Sekedar informasi, metode pembelajaran STAD adalah turunan dari model pembelajaran kooperatif yang terbagi menjadi macam-macam tipe pembelajaran yang bisa diterapkan. Sesuai dengan namanya, pola pembelajaran STAD lebih menekankan pada proses kerjasama dalam bentuk kelompok belajar.

Langkah - Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

1. Penyeleksian Siswa Untuk Dikelompokan

Berbeda dengan pola ajar lain, model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih memperhatikan kondisi kelompok dibanding model pembelajaran yang lain. Pembagian kelompok diatur sedemikian rupa agar membentuk sebuah grup yang heterogen dan seimbang. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan oleh guru, salah satunya yaitu dengan membagikan lembar soal kepada masing-masing siswa.

Setelah lembar soal terisi, tahap selanjutnya yaitu membuat sebuah kelompok belajar yang heterogen terdiri dari siswa yang kemampuan akademiknya tinggi, sedang, dan kurang. Dengan demikian, mereka bisa saling membantu satu sama lain. Penggolongan kemampuan akademik dapat dilihat dari lembar soal yang telah dibagikan di awal waktu belajar tadi.

2. Menyajikan Materi



Pada tahap ini guru memberikan paparan materi terkait tugas yang akan diberikan kepada masing-masing kelompok nanti. Bisa juga membahas mengenai pokok pembelajaran yang terdapat dalam buku ajar. Uraian materi tersebut bisa dimulai dari pendahuluan, pengembangan, dan praktek terkendali. Atau pengajar bisa melihat contoh pembelajaran cooperative learning yang lain.

Pendahuluan meliputi paparan mengenai konsep-konsep yang akan dipelajari sekaligus menggugah rasa ingin tahu peserta didik. Kemudian tahap pengembangan yaitu menjelaskan materi pokok yang sedang dipelajari. Siswa dituntut untuk memahami konsepnya, bukan menghafal. Lalu praktek terkendali yaitu kegiatan refleksi atas penjabaran materi yang diwujudkan dalam bentuk pengisian lembar kerja siswa (LKS).

3. Kegiatan Kelompok

Dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD biasanya guru akan menugaskan siswanya untuk mengerjakan sebuah tugas namun diluar jam pelajaran sekolah secara berkelompok. Misalnya kerja kelompok praktik membuat tempe dalam mata pelajaran sains, tugas wawancara seorang pedagang keliling dalam mata pelajaran sosiologi, dan sebagainya.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa berkoordinasi dengan anggotanya. Selain itu mereka juga dibebani tanggung jawab untuk tetap melaksanakan tugas sekolah. Jika siswa mampu menyelesaikannya maka aplikasi pembelajaran kooperatif ini berhasil dilaksanakan.

4. Evaluasi Dan Penghargaan

Bukanlah suatu hal yang baru ketika sebuah kegiatan telah selesai dilaksanakan memerlukan sebuah evaluasi. Hal ini juga berlaku untuk model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tahap evaluasi dilakukan ketika semua kelompok telah selesai mengerjakan tugasnya masing-masing. Mereka akan diberikan kesempatan untuk menyampaikan keluh kesahnya selama mengerjakan tugas kelompok tersebut.

Baca Juga Langkah - Langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning

Kemudian pada tahap akhir pembelajaran diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada kelompok yang memperoleh hasil kerja unggul dibanding kelompok lain. Misalnya penghargaan dilakukan untuk kelompok dengan skor 80 keatas. Disini guru harus bersikap adil. Untuk kelompok yang memiliki nilai terendah harus diberikan motivasi lebih.

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD bisa lebih banyak dipelajari melalui jurnal, buku, atau media baca lainnya. Ketika guru memiliki referensi lebih banyak mengenai Model pembelajaran, maka suasana kelas bisa menjadi lebih hidup karena pola mengajarnya tidak monoton dan membosankan.

0 komentar:

Posting Komentar